Di manakah Tujuh Langit Itu?



ALLAH DZUL JALAALI WAL IKROOM YANG MAHA PEMILIK KEBESARAN DAN KEMULIAAN

Dzul Jalaali Wal Ikroom ذو الجلال و الإكرام = Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan

Di manakah Tujuh Langit Itu?

T. Djamaluddin
(Staf Peneliti Bidang Matahari dan Lingkungan Antariksa, LAPAN, Bandung)
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad SAW) pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Isra' : 1).
Dan sesungguhnya dia (Nabi Muhammad SAW) telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, di Sidratul Muntaha. Di dekat (Sidratul Muntaha) ada syurga tempat tinggal. (Dia melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh suatu selubung. Penglihatannya tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar. (Q.S. An-Najm:13-18).

Ayat-ayat itu mengisahkan tentang peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Isra' adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Palestina. Mi'raj adalah perjalanan dari masjidil Aqsha ke Sidratul Muntaha. Sidratul muntaha secara harfiah berarti 'tumbuhan sidrah yang tak terlampaui', suatu perlambang batas yang tak ada manusia atau makhluk lainnya bisa mengetahui lebih jauh lagi. Hanya Allah yang tahu hal-hal yang lebih jauh dari batas itu. Sedikit sekali penjelasan dalam Al-Qur'an dan hadits yang menerangkan apa, di mana, dan bagaimana sidratul muntaha itu.

Di dalam kisah yang agak lebih rinci di dalam hadits disebutkan bahwa Sidratul Muntaha dilihat oleh Nabi setelah mencapai langit ke tujuh. Dari kisah itu orang mungkin bertanya- tanya di manakah langit ke tujuh itu. Mungkin sekali ada yang mengira langit di atas itu berlapis-lapis sapai tujuh dan Sidratul Muntaha ada di lapisan teratas. Benarkah itu? Tulisan ini mencoba membahasnya berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini.

Sekilas Kisah Isra' Mi'raj

Di dalam beberapa hadits sahih disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW melakukan isra' dan mi'raj dengan menggunakan "buraq". Di dalam hadits hanya disebutkan bahwa buraq adalah 'binatang' berwarna putih yang langkahnya sejauh pandangan mata. Ini menunjukkan bahwa "kendaraan" yang membawa Nabi SAW dan Malaikat Jibril mempunyai kecepatan tinggi.

Apakah buraq sesungguhnya? Tidak ada penjelasan yang lebih rinci. Cerita israiliyat yang menyatakan bahwa buraq itu seperti kuda bersayap berwajah wanita sama sekali tidak ada dasarnya. Sayangnya, gambaran ini sampai sekarang masih diikuti oleh sebagian masyarakat, teruatam di desa-desa.

Dengan buraq itu Nabi melakukan isra' dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha (Baitul Maqdis) di Palestina. Setelah melakukan salat dua rakaat dan meminum susu yang ditawarkan Malaikat Jibril Nabi melanjutkan perjalanan mi'raj ke Sidratul Muntaha.

Nabi SAW dalam perjalanan mi'raj mula-mula memasuki langit dunia. Di sana dijumpainya Nabi Adam yang dikanannya berjejer para ruh ahli surga dan di kirinya para ruh ahli neraka. Perjalanan diteruskan ke langit ke dua sampai ke tujuh. Di langit ke dua dijumpainya Nabi Isa dan Nabi Yahya. Di langit ke tiga ada Nabi Yusuf. Nabi Idris dijumpai di langit ke empat. Lalu Nabi SAW bertemu dengan Nabi Harun di langit ke lima, Nabi Musa di langit ke enam, dan Nabi Ibrahim di langit ke tujuh. Di langit ke tujuh dilihatnya baitul Ma'mur, tempat 70.000 malaikat salat tiap harinya, setiap malaikat hanya sekali memasukinya dan tak akan pernah masuk lagi.

Perjalanan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha. Dari Sidratul Muntaha didengarnya kalam-kalam ('pena'). Dari sidratul muntaha dilihatnya pula empat sungai, dua sungai non-fisik (bathin) di surga, dua sungai fisik (dhahir) di dunia: sungai Efrat di Iraq dan sungai Nil di Mesir.

Jibril juga mengajak Nabi melihat surga yang indah. Inilah yang dijelaskan pula dalam Al-Qur'an surat An-Najm. Di Sidratul Muntaha itu pula Nabi melihat wujud Jibril yang sebenarnya. Puncak dari perjalanan itu adalah diterimanya perintah salat wajib.

Mulanya diwajibkan salat lima puluh kali sehari-semalam. Atas saran Nabi Musa, Nabi SAW meminta keringan dan diberinya pengurangan sepuluh-sepuluh setiap meminta. Akhirnya diwajibkan lima kali sehari semalam. Nabi enggan meminta keringanan lagi, "Saya telah meminta keringan kepada Tuhanku, kini saya rela dan menyerah." Maka Allah berfirman, "Itulah fardlu-Ku dan Aku telah meringankannya atas hamba-Ku."

Di manakah Tujuh Langit

Konsep tujuh lapis langit sering disalahartikan. Tidak jarang orang membayangkan langit berlapis-lapis dan berjumlah tujuh. Kisah isra' mi'raj dan sebutan "sab'ah samawat" (tujuh langit) di dalam Al-Qur'an sering dijadikan alasan untuk mendukung pendapat adanya tujuh lapis langit itu.

Ada tiga hal yang perlu dikaji dalam masalah ini. Dari segi sejarah, segi makna "tujuh langit", dan hakikat langit dalam kisah Isra' mi'raj.

Sejarah Tujuh Langit

Dari segi sejarah, orang-orang dahulu --jauh sebelum Al- Qur'an diturunkan-- memang berpendapat adanya tujuh lapis langit. Ini berkaitan dengan pengetahuan mereka bahwa ada tujuh benda langit utama yang jaraknya berbeda-beda. Kesimpulan ini berdasarkan pengamatan mereka atas gerakan benda-benda langit. Benda-benda langit yang lebih cepat geraknya di langit dianggap lebih dekat jaraknya. Lalu ada gambaran seolah-olah benda-benda langit itu berada pada lapisan langit yang berbeda-beda.

Di langit pertama ada bulan, benda langit yang bergerak tercepat sehingga disimpulkan sebagai yang paling dekat. Langit ke dua ditempati Merkurius (bintang Utarid). Venus (bintang kejora) berada di langit ke tiga. Sedangkan matahari ada di langit ke empat. Di langit ke lima ada Mars (bintang Marikh). Di langit ke enam ada Jupiter (bintang Musytari). Langit ke tujuh ditempati Saturnus (bintang Siarah/Zuhal). Itu keyakinan lama yang menganggap bumi sebagai pusat alam semesta.

Orang-orang dahulu juga percaya bahwa ke tujuh benda-benda langit itu mempengaruhi kehidupan di bumi. Pengaruhnya bergantian dari jam ke jam dengan urutan mulai dari yang terjauh, Saturnus, sampai yang terdekat, bulan. Karena itu hari pertama itu disebut Saturday (hari Saturnus) dalam bahasa Inggris atau Doyoubi (hari Saturnus/Dosei) dalam bahasa Jepang. Dalam bahasa Indonesia Saturday adalah Sabtu. Ternyata, kalau kita menghitung hari mundur sampai tahun 1 Masehi, tanggal 1 Januari tahun 1 memang jatuh pada hari Sabtu.

Hari-hari yang lain dipengaruhi oleh benda-benda langit yang lain. Secara berurutan hari-hari itu menjadi Hari Matahari (Sunday, Ahad), Hari Bulan (Monday, Senin), Hari Mars (Selasa), Hari Merkurius (Rabu), Hari Jupiter (Kamis), dan Hari Venus (Jum'at). Itulah asal mula satu pekan menjadi tujuh hari.

Jumlah tujuh hari itu diambil juga oleh orang-orang Arab. Dalam bahasa Arab nama-nama hari disebut berdasarkan urutan: satu, dua, tiga, ..., sampai tujuh, yakni ahad, itsnaan, tsalatsah, arba'ah, khamsah, sittah, dan sab'ah. Bahasa Indonesia mengikuti penamaan Arab ini sehingga menjadi Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum'at, dan Sabtu. Hari ke enam disebut secara khusus, Jum'at, karena itulah penamaan yang diberikan Allah di dalam Al-Qur'an yang menunjukkan adanya kewajiban salat Jum'at berjamaah.

Penamaan Minggu berasal dari bahasa Portugis Dominggo yang berarti hari Tuhan. Ini berdasarkan kepercayaan Kristen bahwa pada hari itu Yesus bangkit. Tetapi orang Islam tidak mempercayai hal itu, karenanya lebih menyukai pemakaian "Ahad" daripada "Minggu".

Makna Tujuh Langit

Langit (samaa' atau samawat) di dalam Al-Qur'an berarti segala yang ada di atas kita, yang berarti pula angkasa luar, yang berisi galaksi, bintang, planet, batuan, debu dan gas yang bertebaran. Dan lapisan-lapisan yang melukiskan tempat kedudukan benda-benda langit sama sekali tidak ada. Sedangkan warna biru bukanlah warna langit sesungguhnya. Warna biru dihasilkan dari hamburan cahaya biru dari matahari oleh atmosfer bumi.

Di dalam Al-Qur'an ungkapan 'tujuh' atau 'tujuh puluh' sering mengacu pada jumlah yang tak terhitung. Misalnya, di dalam Q.S. Al-Baqarah:261 Allah menjanjikan:

Siapa yang menafkahkan hartanya di jalan Allah ibarat menanam sebiji benih yang menumbuhkan TUJUH tangkai yang masing-masingnya berbuah seratus butir. Allah MELIPATGANDAKAN pahala orang-orang yang dikehendakinya....
Juga di dalam Q.S. Luqman:27:

Jika seandainya semua pohon di bumi dijadikan sebagai pena dan lautan menjadi tintanya dan ditambahkan TUJUH lautan lagi, maka tak akan habis Kalimat Allah....
Jadi 'tujuh langit' semestinya difahami pula sebagai tatanan benda-benda langit yang tak terhitung banyaknya, bukan sebagai lapisan-lapisan langit.

Tujuh langit pada Mi'raj

Kisah Isra' Mi'raj sejak lama telah minimbulkan perdebatan soal tanggal pastinya dan apakah Nabi melakukannya dengan jasad dan ruhnya atau ruhnya saja. Demikian juga dengan hakikat langit. Muhammad Al Banna dari Mesir menyatakan bahwa beberapa ahli tafsir berpendapat Sidratul Muntaha itu adalah Bintang Syi'ra. Tetapi sebagian lainnya, seperti Muhammad Rasyid Ridha dari Mesir, berpendapat bahwa tujuh langit dalam kisah isra' mi'raj adalah langit ghaib.

Dalam kisah mi'raj itu peristiwa lahiriyah bercampur dengan peristiwa ghaib. Misalnya pertemuan dengan ruh para Nabi, melihat dua sungai di surga dan dua sungai di bumi, serta melihat Baitur Makmur, tempat ibadah para malaikat. Jadi, nampaknya pengertian langit dalam kisah mi'raj itu memang bukan langit lahiriyah yang berisi bintang-bintang, tetapi langit ghaib.

Rajab, 1415
T.Djamaluddin

SALAM NUZUL AL-QURAN, SALAM ISRAQ MIKRAJ DAN SALAM AL-AQSA

SALAM NUZUL AL-QURAN

SALAM NUZUL AL-QURAN
MOGA KITA TERGOLONG PENCINTA AL-QURAN
KERANA CINTA ALLAH KITA MENGHAYATI AL-QURAN
DI ALAM BARZAH MENJADI PENGUAMBELA KITA ADALAH AL-QURAN
BEGITU BERMAKNANYA HIDUP DAN MATI KITA KERANA AL-QURAN
AL-QURAN PENYULUH HIDUP KITA
AL-QURAN PELINDUNG DUNIA AKHIRAT KITA

YA RABB
PILIHLAH KAMI UNTUK MENCINTAI KALAMULLAH-MU
KALAMULLAH-MU INDAH SEINDAH BAHASA-MU
BAHASA-MU TIADA SIAPA YANG DAPAT TANDINGI
KAULAH PUJANGGA
KAULAH PEMUISI
KAULAH AHLI FALSAFAH
KAULAH ILMUAN MAHA BIJAKSANA
ILMU YANG TERKANDUNG DALAM AL-QURAN
TIADA SATU PUN YANG TERTINGGAL
SEMUA-NYA SEMPURNA
KALAMULLAH-MU LAGI DIBACA LAGI DIHAYATI
MEMBUATKAN SEMUA PARA PENCINTA-MU
MAKIN TERUJA UNTUK MENCINTAI-MU
MENJADI PENDAMBA CINTA-MU

SUBHANALLAH ALHAMDULILLAH ALLAHU AKBAR
SIAPALAH YANG TAK SUKA MELIHAT KALAMULLAH-MU
YANG INDAH ITU BERADA DI HADAPAN MATA JELAS WUJUD-NYA MU
SESUSUNGGUH-NYA KAU MAHA BERKATA-KATA
KATA-KATA NAN INDAH-INDAH
TERSUSUN TERANGKAI SALING BERKAITAN
DI ANTARA SATU AYAT KE SATU AYAT
MEMANG TIADA SEORANG PUJANGGA PUN DI DUNIA INI
DAPAT MENIRU BAHASA-MU
WALAU PUN DENGAN SATU PERKATAAN
MENGANDUNGI SEJUTA MAKNA SEJUTA HIKMAH-NYA
DAN GANJARAN PAHALA BAGI SESIAPA YANG MEMBACA KALAMULLAH-MU
AKAN KAU LIPAT KALIGANDAKAN GANJARAN PAHALA
SUBHANALLAH AMAT RUGILAH JIKA KAMI TIDAK MEMBACA KALAMULLAH-MU

TIKA HAMBA-MU MEMBACA AL-QURAN
ITU BERMAKNA ENGKAU SEDANG BERKOMUNIKASI DENGAN HAMBA-MU
SUBHANALLAH ALHAMDULILLAH ALLAHU AKBAR
KALAMULLAH-MU BUKTI YANG SIAPAPUN TIDAK BOLEH MENAFIKAN
KEWUJUDAN-NYA ENGKAU

AL-QURAN BUKTI WUJUD-NYA ENGKAU YA ALLAH
SEBAB ITU SEMUA YANG PERCAYA WUJUD-NYA ENGKAU
MESTI MENYEMBAH ENGKAU
TIADA TUHAN LAIN SELAIN ENGKAU YANG LAYAK DISEMBAH
DAN DI AGUNGKAN DI SEBILANG MASA DAN KETIKA

AL-QURAN KALAMULLAH-MU , ENGKAU BERKOMUNIKASI DENGAN KAMI
TIKA SOLAT KAMI BERKOMUNIKASI DENGAN-MU
SUBHANALLAH ALHAMDULILLAH ALLAHU AKBAR
MEMANG BENARLAH AL-QURAN DAN SOLAT
PENYAMBUNG CINTA DI ANTARA HAMBA DENGAN PENCIPTA-NYA
ALLAHU AKBAR

YA RABB...
JADIKANLAH KAMI PENCINTA KALAMULLAH-MU
JADIKANLAH KAMI HAMBA-MU YANG TAAT BERSOLAT

KAMI MAHU SELALU DENGAR KOMUNIKASI-MU
KAMI MAHU SELALU BERKOMUNIKASI DENGAN-MU
SEBAB ITU SOLAT DAN AL-QURAN
TAK DAPAT DIPISAHKAN DUA SERANGKAI
MENYATUKAN HATI HAMBA DENGAN PENCIPTA-NYA

AMATLAH RUGI JIKA KAMI TIDAK SOLAT DAN MEMBACA AL-QURAN
PASTILAH KAU MURKA
PASTILAH NERAKA TEMPAT KAMI NAUZUBILLAH

KAMI SOLAT
KAMI MEMBACA AL-QURAN
BUKANLAH KERANA KAMI MAHUKAN SYURGA ATAU TAKUT DIBALAS NERAKA

KAMI SOLAT
KAMI MEMBACA AL-QURAN
TANDA KAMI CINTA PADA-MU YA ALLAH
MAKANYA JADIKANLAH AL-QURAN DAN SOLAT
AMALAN HIDUP KAMI SEHINGGA KE NAFAS TERAKHIR KAMI
MELAFAZKAN KALAMULLAH-MU
LAA ILAAHA ILLALLAH MUHAMMAD RASULULLAH
TIADA TUHAN YANG DISEMBAH MELAINKAN ALLAH NABI MUHAMMAD PESURUH ALLAH
AAMIIN AAMIIN AAMIIN YA RABBAL A'LAMIIN

........................................................................
(HAMBA-MU YANG MAHU MENCINTAI-MU DAN MENCINTAI KALAMULLAH-MU)
Karya Ratu Rimba Niagara
17 Ramadan 1436H
4 Julai 2015
(PUISI DIILHAMKAN SEMPENA MERAIKAN HARI NUZUL AL-QURAN 1436H)

SALAM ISRAK MIKRAJ

Salam Israk Mikraj
27 Rejab perjalanan Kekasih Allah Nabi Muhammad saw
Ke Sidratil Muntaha di langit ke tujuh
Dengan Kudrat dan Iradat Allah Azzawajallah

Salam Israk Mikraj
Perjalanan di malam hari bagaikan kilat
Dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa
Naik ke langit sampai ke Sidratil Muntaha
Menembusi tujuh lapisan langit
Sampai ke Bawah Arasy Allah Azzawajallah

Salam Israk Mikraj
Diperlihatkan indahnya Syurga
Yang tak terjangkau oleh pemikiran manusia memikirkannya
Diperlihatkan juga azab seksa ahli neraka amat dahsyat menginsafkan
SUBHANALLAH ALHAMDULILLAH ALLAHU AKBAR
ALLAH MENUNJUKKAN KEKUASAAN-NYA MENGATASI SEGALA-NYA

Salam Israk Mikraj
Syukur Ya Allah
Dengan izin-Mu
Kau izinkan Nabi Muhammad Kekasih-Mu
Memperlihatkan Kekuasaan-Mu Mengatasi Segala-Nya
Peristiwa Israk Mikraj
Menambahkan keyakinan ummat Nabi Muhammad saw
Untuk yakin seyakinnya akan Kebesaran Kekuasaan-Mu

Nabi Muhammad Pesuruh-Mu
Menceritakan apa yang disaksikan kepada ummatnya
Bertambah kasih sayangnya kepada kami
Mendoakan kami agar dimasukkan semua ummatnya ke Syurga
Diselamatkan dari azab api neraka yang mengerikan...

Kerana terlalulah azab menjadi ahli neraka
Nabi Muhammad menangis pagi petang siang dan malam
Berdoa terus berdoa hingga ke akhir hayatnya
Agar semua ummatnya diselamatkan daripada menjadi ahli neraka
'UMMATKU UMMATKU UMMATKU'
Itulah di akhir nafasnya
Yang diucapkan
Itulah doanya yang terakhir
Betapa kasih sayangnya Kekasih-Mu kepada semua ummatnya tanpa terkecuali
Walhal Kekasih-Mu sudah dijamin masuk Syurga
Tapi masih mendoakan semua ummatnya masuk ke Syurga
Sampai akhir hayat Pesuruh-Mu Kekasih-Mu menyayangi kami
Tak terbalas kasih sayangnya kepada kami sebagai ummatnya
Makanya makbulkan doa Kekasih-Mu itu Ya Allah
Aamiin Aamiin Aamiin Ya Rabbal A'Lamiin

Salam Israk Mikraj
Telah terbukti
Kebesaran Kuasa Allah Azzawajallah Mengatasi Segala
Yang ada di langit dan di bumi
Telah terbukti
Nabi Muhammad saw
Mencintai semua ummatnya tanpa terkecuali
Moga bersamalah kita
Sentiasa berjiwa hamba-Nya kerana kita berstatus milik-Nya selama-Nya
Sentiasa menghargai kasih sayang Nabi Muhammad saw hingga nafas terakhir
Aamiin Ya Rabbal A'Lamiin
Karya Ratu Rimba Niagara
17 Ramadan 1436H
4 Julai 2015
(PUISI DIILHAMKAN SEMPENA MERAIKAN HARI NUZUL AL-QURAN PADA 17 RAMADAN 1436H)

SALAM MASJIDILL AQSA

Salam Masjidil Aqsa
Masjidil Aqsa dalam kerinduan kini
kerinduan yang tak dapat dibendung lagi
sudah lama kesepian disepikan oleh hamba Allah
yang tak berkunjung untuk besolat di Masjidil Aqsa
menangis Masjidil Aqsa dalam kerinduan
menangis Syurga menunggu para mujahid

Masjidil Aqsa dalam kehibaan
hiba dizalimi dipandang hina oleh yahudi laknatullah
hati bersarang dengki khianat sampai dunia qiamat
mahu menakluki Masjidil Aqsa
kini niatnya telah tercapai
yahudi laknatullah bergembira
meraikan kemenangan menakluki Masjidil Aqsa

Mereka mendabik dada penuh angkuh,
"Duhai Aqsa menangislah kau ....
meraunglah engkau sendiriaan...
tak akan ada seorang pun yang akan datang selamatkan engkau...
haa...ha...ha....kau kesepian sedangkan engkau adalah lambang
cinta para penganut agama Islam....
cinta konon...
cinta sekadar dilafazkan
tapi tidak dibuktikan
syahid konon
tapi pengecut ?
takut mati melawan kami yang gagah perkasa!
kami yakin mujahid tak akan berani menyelamatkan engkau
apa tah lagi membebaskan engkau Aqsa yang telah menjadi hak milik kami....
hahahahaha....

Duhai yahudi laknatullah.....
jangan engkau sombong dan bongkak
tunggu masa dan ketikanya
akan datang berbondong-bondong
mujahid dari seluruh pelosok dunia
menyelamatkan Al-Aqsa
kami tak akan biarkan Al-Aqsa merindukan kami
kami tak akan biarkan Al-Aqsa dizalimi kamu
jika kami membebaskan Al-Aqsa dari cengkaman kezaliman kamu
mati kami menyelamat al-Aqsa adalah syahid...
jadi kami tak akan takut mati untuk menentangmu
sekalipun Al-Aqsa bermandikan darah mujahid
kami sudah relakan karna kami sudah lama nantikan
saat-saat bergelar syahid

Duhai Al-Aqsa
maafkan kami
membiarkan kamu kerinduan kesepian
dizalimi oleh yahudi laknatullah
tunggulah dalam penuh tawakal kedatangan kami
untuk menyelamatkan kamu
kami sedang berlatih segala ilmu kepahlawanan agar
pemergiaan kami untuk menyelamatmu mendapat
kemenangan dan kejayaan
strategi kami untuk menyelamatkan kamu mesti tepat
agar tak tersalah langkah dihidu musuh durjana.
makanya janganlah bimbang janganlah ragu
akan cinta kami padamu Al-Aqsa
kami yakin kemenangan kami nanti untuk membebaskan kamu
akan datang berbondong-bondong Ummat Muhammad
dari seluruh pelosok dunia untuk bersolat di Masjidil Aqsa
tempat ketika Nabi Muhammmad saw Israk Mikhraj dari Masjidil Haram
ke Masjidil Aqsa naik ke langit sampai ke Sidratil Muntaha
menembus tujuh lapisan langit sampai ke Bawah Arasy Allah Azzawajallah

Maka dari itu duhai Al-Aqsa jangan bimbang kami akan datang selamatkan kamu
tunggulah kedatangan kami dengan penuh sabar dan tawakal

'Sesungguhnya tiada daya upaya kami melainkan dengan izin Allah swt'

Karya Ratu Rimba Niagara
17 Ramadan 1436H
4 Julai 2015
(PUISI DIILHAMKAN SEMPENA MERAIKAN HARI NUZUL AL-QURAN 1436H)
MOGA ALLAH MEMBERI KEMENANGAN KEPADA MUJAHID MENYELAMATKAN AL-AQSA DAN KEMENANGAN ITU NANTI DAPATLAH KITA BERSOLAT DI MASJIDIL AQSA IN SHAA ALLAH AAMIIN YA RABBAL A'LAMIIN)

YA ALLAH JADIKANLAH KARYA SASTERAKU MENGALIR SEPERTI AIR TERJUN NIAGARA YANG MENGALIR TERUS MENGALIR MENYATU HINGGA KE SUNGAI-SUNGAI SYURGA-MU

AKU MENULIS KERANA-MU
ILHAM YANG AKU TULIS DATANG DARI-MU
KAU HADIRKAN ILHAM TANPA HENTI PADAKU ATAS KEHENDAK-MU, AKU BERSYUKUR ILHAM DATANG TANPA HENTI-NYA ,
ALHAMDULILLAH SYUKUR YA ALLAH
TANPA IZIN-MU AKU TIDAK DAPAT MENULIS BIARPUN SEBARIS AYAT, ALLAHU AKBAR KEKUASAAN-MU MENGATASI SEGALA-NYA.

YA ALLAH KERANA KARYA SASTRA YANG KUTULIS ADALAH DARI-MU JADIKANLAH AKU DAN YANG MEMBACA KARYAKU
HAMBA-MU YANG SENTIASA REDHA ATAS TAKDIR-MU
PERCAYA SETIAP YANG DITAKDIRKAN ITU ADA HIKMAH DI SEBALIK-NYA

YA ALLAH JADIKAN KARYA SASTERA YANG KUTULIS SESUAI DENGAN ZAMAN WALAUPUN ZAMAN TERUS BERUBAH TAPI KARYAKU SENTIASA ADA DI JIWA SEMUA MANUSIA YANG MENGHAYATINYA KERANA SASTERAKU ADALAH ILHAM DARI-MU, JIKA ILHAM DARI-MU PASTI MEMBERI KEBAIKAN PADA DIRIKU DAN PADA SEMUA YANG MEMBACA KARYAKU.
AAMIIN YA RABBAL A'LAMIIN.

'SASTERAKU ILHAM DARI-NYA'

NAMA PENAKU INI ILHAM DARI-NYA JUGA
ADA YANG TERSIRAT DI SEBALIK YANG TERSURAT
ATAS NAMA PENAKU INI

RATU SEORANG RAJA/RATU ATAU PEMIMPIN ITU YANG TERSURAT YANG TERSIRAT MEMARTABATKAN INSTITUSI DIRAJA NUSANTARA

RIMBA AGAR SENTIASA RASA MERENDAH DIRI MEMERINTAH DI KERAJAAN RAKYAT RIMBA JADI TIADA SIAPA HENDAK CEMBURU KERANA BUKAN MEMERINTAH KERAJAAN MANUSIA ,
TERSIRATNYA MAHU DAPATKAN INSPIRASI UNTUK MENJIWAI WATAK RAJA DAN PEMERINTAH UNTUK DITUANGKAN ILHAM DALAM KARYA SASTERA.

NIAGARA KARYA SASTRA YANG DIHASILKAN SEPERTI AIR TERJUN NIAGARA SENTIASA MENGALIR, SENTIASA BERSASTRA TANPA HENTI SEHINGGA TERHENTI NAFAS TERHENTILAH PENA, BIARPUN NAFAS TERHENTI SASTRA YANG DITINGGALKAN TERUS-TERUSAN DIBACA OLEH YANG MASIH HIDUP ,

MOGA ILMU SASTRA YANG DITINGGALKAN TERUS MASUK KE AKAUN SAHAM AKHIRATKU SEPERTI MENGALIR AIR TERJUNAN NIAGARA MENYATU TERUS KE SUNGAI-SUNGAI SYURGAWI
INSYA-ALLAH AAMIIN YA RABBAL A'LAMIIN

KH. Abdullah Gymnastiar
·
Pastikan kita selalu berterima kasih atas sehalus apapun kebaikan orang, dan jangan berharap terimakasih atas sebesar apapun amal kita

PETIKAN GALERI & PERPUSTAKAAN RATU RIMBA NIAGARA
TOH PUAN RATU KENCANA SARI @ SRIKANDI SASTERA RAJA-SULTAN NUSANTARA @ PUJANGGA SERIBU ZAMAN @ PUJANGGA NUSANTARA CINTA 5 BENUA MALAYSIA/INDONESIA/BRUNEI/SINGAPURA/THAILAND,
202 NEGARA DUNIA & SELURUH DUNIA KECUALI ISRAEL
22 MUHARRAM 1437H
4 NOVEMBER 2015
Tag : agama


0 Komentar untuk "Di manakah Tujuh Langit Itu?"

Back To Top